Mau mu aku seperti apa, aku begini kamu begitu aku begitu
kamu begini
Kamu mau aku bagaimana, aku bagaimana kamu bagaimana
Melakukan A kamu minta B, Melakukan B kamu C, melakukan C
kamu minta A lagi, bukan kah itu sudah jadi dari tadi?buang-buang waktu saja. Maumu
seperti itu dan aku seprti itu namun bukan itu yang kamu mau
Halah
Apa maumu, mauku sudah seperti maumu namun maumu berubah
Saat aku melakukan sesuatu, kamu menyalahkan
Maumu aku bagiamana, aku seharusnya seperti apa
Waktu aku diam kamu mengatakan aku seolah tak inisiatif,
tidak kreatif
Waktu aku bicara, kamu mengatakan aku terlalu banyak protes,
banyak mau
Waktu aku bertindak cepat kamu mengatakan kamu harus banyak
perhitungan, analisa dan perencanaan yang matang
Waktu aku kritis, melakukan perencanaan yang banyak, ah
teoritis, terlalu lambat
Kamu mau aku apa bagaimana melakukan apa
Jangan kan melakukan suatu kebenaran, benar saja disalahkan
apalagi melakukan kesalahan
Dimana letak kebajaksanaanmu bukankah kamu orang yang
berpendidikan sudah bergelar
Memang enkau manusia yang tak kan luput dari noda dan dosa
baik sengaja maupun tidak namun apa kamu tertarik secuilpun untuk mengakuinya,
keangkuhanmu.
Lebih besar dosanya dari Zina
Di jaman Nabi Musa datanglah seorang wanita yang minta di
doakan untuk diampuni atas dosa yang telah dia lakukan dan bertaubat dengan
sungguh-sungguh.
Musa Bertanya memang dosa apakah yang telah kamu lakukan? Aku
telah berzina dan mengandung terus melahirkan dan anaknya saya bunuh.
Enyahlah! Kamu wahai wanita kamu hendak ingin membakar kami
dengan api yang turun dari langit karena kesialanmu. (karena waktu itu
hukum-hukum Allah memang benar-benar di tegakkan)
Setelah itu wanita itu pergi namun dia tidak putus asa untuk
memohon ampun.
Selang beberapa lama turun lah teguran dan pemberitahuan
kepada Nabi Musa dan wanita tersebut telah di ampuni sambil diberitahukan
kenapa engkau tidak memohonkan ampun terhadap wanita tersebut padahal ada dosa
yang lebih besar dari itu.
Musa bertanya dosa apakah yang lebih besar dari itu?
Meninggalkan sholat dengan sengaja
Si Fulan yg Bakhil
Pernah saya baca cerita juga: Suatu malam seorang alim
bermimpi dan dalam mimpinya tersebut di tegur bahwa : kamu ini orang yang
bakhil! Maka dia menjawab aku bukanlah orang yang bakhil. Begitu terbangun dia
bernadzar apapun rizki yang aku peroleh hari ini akan ku sedekahkan semuanya
kepada orang miskin yang pertama aku temui. Selang beberapa lama datanglah
seseorang bersedekah kepadanya sebanyak 50 Dinar, jika di kurskan hari ini 1
dinar sama dengan 4 gram emas 22 karat kalo harga 1 gr = 500rb = 100jt. Maka dia
pergilah berkeliling sampai memasuki pasar mutar-mutar terus sampai lama dan
akhinya dia menemukan seseorang di pasar yang sedang bercukur orang ini tua,
kumal, dan buta dan orang inilah yang diberikan 50 dinar tersebut olehnya tanpa
mengurangi sepeserpun dan walaupun dia dalam keadaan lapar belum sarapan dan
tidak punya apa-apa dirumah, saat diberikan maka si tua ini berkata berilah itu
semua ke tukang cukur ini, sontak dia kaget dan bertanya kenapa semua ini harus
di berikan kepada tukang cukur jumlahnya 50 dinar, terlalu banyak untuk ongkos
tukang cukur kan kasihkan saja sebagian sisanya untuk keperluan hidupnya
dirumah nanti, itu maksud dari si Fulan ini, sontak orang tua buta ini
mengankat kepala dan berkata engkau memang bakhil! Maka dengan malu dia
langsung memberikan ke tukang cukur yang hidupnya juga agak sederhana dan
pas-pasan begitu diberikan si tukang cukur menolak, mengapa? Karena dia
mengatakan aku sudah berniat hari ini aku tidak akan mengambil bayaran. Kemudian
si Fulan keluar dan berlari kemudian membuang 50 dinar tersebut ke laut.
Di ceritakan dan tulisu lang oleh Moh. SH