Anak sebagai masa depan kita, menjadi hal yang menarik untuk
di perbincangkan dan dipersiapkan dalam perencanaan yang matang dalam menyongsong
masa depan yang dia-kita tuju. Anak sebagai pribadi yang luar biasa yang selalu
cerah cerian dan gembira setiap bangun pagi, menjadi pribadi yang melupakan
kebengisan orang tua tadi malam baik mama sampai dengan ayah yang praktek
menyeramkan sebegitu mudahnya seorang anak melupkan itu semua, kejadian tadi
malam yang penuh teror haru biru dan nangis sampai isak tangis pada anak
sebegitu cepat di lupakan ke esokan paginya coba perhatikan dia bangun dengan
penuh polos dan semangat ayah.. mama di pagi hari dan mulai tertawa ria bermain
bernyanyi bergembira melupkan semua masa lalu, anak sebagai pribadi yang mudah
melupakan kejadian masa lalu dan menjadi probadi yang hidup di masa sekarang,
serta acuh dan tidak terlalu perduli terhadap hari esok yang masih tidak ada
kepastian. terus bagiamana mengatasi anak yang hidup dengan penuh gembira ria
di hari ini menjadi pribadi-pribadi yang tangguh menyongsong hari esok yang
penuh bahagia dan sukses? Mulai dari orang tua baik pria maupun wanita, pahami
anak merupakan titipan ilhahi, yang terlahir suci yang mau diarahkan kemana
saja tergantung orang tua apakah dia akan menjadi baik, buruk, pribadi manja,
penakut, pembohong, nasrani, majusi, islam, mereka adalah cerminan ayah dan
mama di masa depan dengan teladan yang di berikan hari ini. Anak ibarat kertas
kosong yang ingin di warnai apa saja, di coret, baik, estetika, modern,
berkarakter, berwibawa terserah anda mengenai itu semua,
berdiskusi-belajar-tiru.lah orang yang anda anggap luar biasa telusuri sampai
ke orang tuanya bagaimana mereka merawat-membersarkan anak demikian ambil ibrah
dan praktekkan dia mampu otomatis saya juga bisa karena hari ini jaman lebih
mudah teknologi lebih canggih dan murah berbeda dan masa lalu. Tanamkan pendidikan
agama pada anak anda sejak dini, kenalkan dia dengan Tuhannya, tuhan anda,
orang-orang hebat, para pahlawan, para politisi, he..he..Nabi Muhammad dan 24
nabi lainnya belajarlah dari Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Yunus, Nuh, Adam, dst.
ambil ibrah dari nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar